Sibuk.
Itu kata pembuka yang paling bisa ngewakilin keadaan gue sekarang. Ini aja gue ngepost disela-sela belajar buat UKK besok.
Gue lagi disibukin sama macem-macem. Pertama, gue lagi proses produksi film "Lovepuccino.." gue.
Sekarang sih prosesnya lagi vakum dulu, soalnya lagi UKK. Jadi shooting bakal dilanjutin 2 minggu setelah semua kegiatan sekolah kelar. Doa'in ya temen-temen biar cepet kelar.
Trus gue lagi sibuk mikirin UKK.
Yaudah sih!
UKK itu mungkin semacam racun yang seketika bisa bikin orang desperate dan bosan hidup. Kaya gue contohnya. Tadi pas lagi ngerjain matematika gue rasanya pengen teriak, "Ya Allah, ambil aku!!!".
Dan yang terakhir gue lagi sibuk mikirin tampilan baru blog gue ini. Gue yakin, yang sering main ke blog gue (pengen banget ada yang sering main!) pasti bosen ngeliat tampilan blog gue yang gini-gini mulu. Maka itu gue lagi mikirin konsep baru lagi buat blog gue.
Yang gue mau sih tampilannya lebih ngejreng dan gak begitu ngebosenin buat dikunjungin sama siapa aja.
Yapp, untuk mengisi kekosongan, gue tadi sempet bikin cerpen, ini ceritanya pendek...
Ceritanya ini tentang cowok yang diem-diem jadi pengagum rahasia seorang cewek. Gak usah banyak basa-basi deh, nih baca aja.
******
SECRET ADMIRER
Malam itu di meja belajar Andi membuat sebuah
tulisan yang akan dia berikan untuk wanita yang ia taksir. Rencananya besok dia
akan memberikannya pada Andini, perempuan yang ia taksir.
“Gue pasti bisa.” Ucap dia yakin.
Keesokan harinya, saat jam istirahat tiba Aldi
langsung mengambil surat yang ia buat semalam dari tasnya. Ia mau langsung ke
kelas Andini dan menaruhnya di meja Andini.
Saat dia sudah berada di depan kelas Andini,
tiba-tiba jantung dia berdebar sangat kencang. Namun ia tetap memberanikan diri
untuk menaruh surat itu di atas meja Andini. Pelan-pelan dia masuk ke ruang
kelas
Andini, dan kebetulan saja saat itu kelas sedang sepi, jadi dia bisa
dengan leluasa menaruh surat itu di atas meja Andini.
Saat dia sudah mau menaruh surat itu, tiba-tiba…
“Aldi…”
Aldi kaget, dia merasa itu seperti suara Andini, dia
membalikan badannya, lalu benar saja itu Andini. Aldi panik bukan kepalang. Dia
gak tau apa yang musti dia lakukan. Seketika Aldi salting.
Andini jalan mendekati Aldi, dan bertanya,
“Kamu lagi ngapain Di di meja aku?” Kata Andini
dengan raut wajah penuh rasa penasaran.
“Emmm ini Din….” Jawab Aldi ragu.
“Kenapa? Itu kertas apa?” Kata Andini sambil
menunjuk ke arah kertas yang ada di tangan kanan Andi.
“Aku Cuma mau ngasih kamu ini.” Pasrah, Andi
memberanikan diri untuk memberi tahu sejujurnya tujuan dia masuk ke kelas Andini.
Perlahan Andini membuka surat itu. Andi dengan
jantung yang masih berdebar kencang hanya bisa menunggu apakah respon yang akan
Andini berikan setelah membaca surat itu.
Pertama Andini membaca surat itu, raut mukanya
terlihat seperti orang kebingungan, setelah membaca sampai selesai, Andini mengeluarkan senyum manisnya. Lalu Andini
bilang,
“Aku juga sebenernya udah tau siapa yang setiap hari
ngirimin surat, bunga dan coklat ini ke aku. Cuma aku diem aja, aku Cuma nunggu
waktu yang pas buat mergokin kamu.” Kata Andini dengan nada bercanda.
“Trus?”
“Aku juga suka sama kamu.”
“Serius?”
Andini mengangguk sambil tersenyum.
“Jadi kita pacaran nih?”
Andini mengangguk lagi.
Andi yang senang, langsung mengeluarkan ekspresi
kesenangannya. Akhirnya setelah beribu-ribu surat, bunga dan coklat yang Andi
kirim, Andi berhasil pacaran sama Andini.
Amanat: cinta itu perlu pengorbanan, usaha dan
kesabaran.
Tamat.