Friday 8 June 2012

Makhluk Penguni Jalan Tikus

Kejadian ini sudah sekitar 1 tahun yang lalu. Saat itu sedang ada piala dunia 2008.

Sebut saja dia Joni. Bersama teman-temannya yang gak gua ketahui namanya,  Joni bersama teman temannya ingin Nobar (Nonton Bareng) disebuah restoran ternama di daerah cinere. Mereka asik mendukung jagoannya masing-masing sampai-sampai mereka lupa waktu dan bermalam disitu.

Pada saat Joni melihat jam tangannya, ternyata sudah pukul 2 pagi. Iya bergegas membangunkan teman-temannya dan memberitahukan teman-temannya untuk pulang.

Pukul 2.30 pagi, Joni bersama teman temannya pulang. Mereka melewati "jalan tikus" karena mereka membawa motor, dan berjaga jaga kalau ada razia. Disinilah Agus, salah satu teman Joni mulai merasakan ke janggalan, dia bercerita kepada Joni, tapi Joni menghiraukannya begitu saja. Agus yang saat itu di boncengi oleh Joni berkata.

'Jon, kok perasaan gue gak enak ya.'

'Alahh. Itu si perasaan lu aja.' Jawab Joni.

Akhirnya mereka meneruskan perjalanan pulangnya.

Perjalanan semakin menegangkan, dimana lampu-lampu jalan mulai tidak ada, hanya lampu motor yang pada saat itu menerangi jalan. Yang ada di kiri-kanan jalan hanya pohon-pohon besar yang menambah suasana menjadi lebih menegangkan. Pohon beringin yang tertiup angin membuat rasa ketakutan semakin bertambah.

Setelah beberapa saat salah satu teman mereka menaikan kecepatan motornya.

'Woi kenapa lu?!'. Teriak salah satu teman.

'Ini jam 3 pagi woi, kecilin sedikit suara motor lu ga enak!' sahut temannya.

Dia pun memperlambat laju motornya. Namun temannya menyadari mereka telah memasuki daerah yang disebut-sebut angker. Dan temannya sudah tahu bahwa dia, Joni, beserta teman-teman yang lainnya sudah di awasi sejak tadi.

'Kok perasaan gua kaya ada yang aneh ya?' Tanya Joni tiba-tiba.

Tak lama salah satu temannya menjawab, 'Eh denger gak tuh barusan?'.

'Iya-iya gua juga denger, suara anjing rumahan kan?' Jawab Joni.

'Bukan. Tapi suara orang nangis.' Jawab temannya lagi.

Makin lama, suara tangisan itu makin mendekat. Spontan bulu kuduk Joni berdiri. Nampaknya dia tahu bahwa itu suatu tanda jika mereka sedang di ikuti. Bukan hanya suara itu, teman nya yang lain juga mendengeran suara yang berbeda seperti suara suling dari kejauhan dan suara seseorang sedang menyinden. Sampai akhirnya mereka tiba dimana ruko-ruko yang sudah tidak terpakai tempat mereka berhenti sejenak untuk beristirahat.

Joni bertanya-tanya kepada teman-temannya apa yang mereka dengar untuk memastikan hantu apa yang mengikuti mereka, dan Joni tidak punya cukup petunjuk kuat untuk menebak hantu apa yang mengikutinya.

Didekat ruko itu ada pohon besar dengan daun-daun yang kering berguguran, spontan teman Joni menceritakan bahwa ia baru saja melihat kaki yang bergelantungan. Mereka langsung ke pohon itu untuk memastikannya.

Joni mulai resah. Rasa yang ia rasakan sudah tidak bisa ia tahan lagi, ia tahu sekali bahwa hantu itu sedang mengawasinya. Namun salah satu teman Joni memiliki indra ke 6, ia yang sejak tadi memiliki jawaban langsung memberitahu kejadian itu.

'Sebenarnya, dari tadi ada yang ngikutin kita. Dan makhluknya berbeda-beda.' Ucap salah seorang teman Joni.

Ternyata masing masing dari mereka telah diikuti sejak masuk jalan tikus tadi. Sejak saat itu Joni belum mau bercerita untuk membahas kejadian itu lagi kepada ku, ia tahu ia salah karena tidak menunjukan rasa hormatnya (Permisi) saat melewati daerah itu. Entah apa lagi yang dialami setelah temannya menyadari bahwa telah diikuti dari masing masing hantu yang berbeda-beda.

Ini kejadian yang dapat terjadi kepada siapa saja, mudah mudahan kejadian ini dapat dijadiakan pelajaran bagi kalian yang membacanya.

********************

Dari cerita ini ada pelajaran yang gue dapet. Kita, kalo masuk atau memasuki daerah yang baru pertama kali kita kunjungin, ada baiknya mengucap salam atau sekedar bilang 'Permisi'. Itu artinya, kita menghormati makhluk astral yang ada di daerah itu. Bukan itu aja si, selain itu kita juga harus jaga etika. Jangan sampe nyinggung perasaan mereka. Kalo mereka merasa keganggu, mereka juga bakal ganggu kalian. Jadii...

Waspadalah!! Waspadalahh!!

*******************

Itu kiriman cerita dari temen gue. Namanya Fajar Reza Pahlevi. Kalo penasaran sama orangnya bisa follow atau mention dia di Twitternya -> Klik here @FRpahlevi.

*******************

Buat lo yang mungkin punya cerita-cerita seru lainnya yang bisa dibaca bisa kirim ke email gue di ghifari.aldiansyah@rocketmail.com. Nanti kalo emang ceritanya seru bakal gue posting di blog gue. Tengkyu.

No comments:

Post a Comment